Sunday, April 8, 2012

PINTU RIZKI


Banyak rizki yang bisa kita peroleh di dunia ini, tapi itu tidak mudah tanpa usaha dari diri kita. Banyak usaha yang bisa kita lakukan antara lain bekerja pada orang lain maupun usaha sendiri. Bekerja pada orang lain maupun usaha sendiri merupakan sebuah pilihan yang mempunyai kelebihan dan kelemahan. 

Seseorang yang mulai beranjak dewasa umumnya mencari pekerjaan untuk menunjukkan kedewasaannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka mulai mencari pekerjaan, karena bekerja pada orang lain mereka dapat memilih pekerjaan dengan penghasilan yang diharapkan. Ketika bekerja kita biasanya tidak memerlukan pengorbanan besar sehingga ini menjadi pilihan banyak orang. Tetapi dengan bekerja pada orang lain kita tidak dapat memperoleh penghasilan yang maksimal dengan pekerjaan kita, karena sebagian hasil pekerjaan pasti diperuntukkan yang mengerjakan kita. Dengan bekerja sendiri kita dapat memperoleh secara maksimal dari pekerjaan kita, tapi tidak semua orang dapat memperoleh penghasilan layak ketika bekerja pada orang lain.

Dengan usaha sendiri setidaknya kita dapat membuka pintu-pintu rizki yang lebih lebar dari pada bekerja ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تِسْعَةُ أَعْشَارِ الرِزْقِ فِي التِّجَارَةِ
"Sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada dalam perdagangan".
 Secara logika dengan berusaha sendiri kita dapat secara fleksibel menempatkan usaha kita pada kondisi apa dan dengan mempekerjakan orang lain kita dapat memperoleh produktivitas orang lain. Kenyataan juga menunjukkan banyak orang kaya merupakan bukan orang yang bekerja pada orang lain. Meskipun usaha sendiri membutuhkan pengorbanan di awal, bukakkah kita ketahui semakin besar pengorbanan dan resiko yang kita ambil maka semakin besar hasil yang kita peroleh.

Saat ini kita ketahui banyak pemuda yang kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi kedewasaan mereka dalam mencukupi kebutuhan ekonominya. Mereka berpikir untuk mecukupi kebutuhannya dengan bekerja tanpa memperdulikan kemampuan dan ketrampilan. Padahal kemampuan dan ketrampilan dapat diperoleh melalui proses di lingkungan maupun sekolah sehingga ketika dewasa mereka kurang mampu untuk mempersiapkan diri dalam mencukupi kebutuhan ekonomi dengan kondisi yang ada dengan kata lain adaptasi yang kurang cepat. Saat ini banyak pengusaha di bawah umur 30-an yang sukses tetapi dapat dihitung dengan jari, padahal dengan penduduk 200juta semestinya Indonesia mempunyai ratusan hingga ribuan pengusaha muda sukses.

No comments:

Post a Comment