Banyak rizki
yang bisa kita peroleh di dunia ini, tapi itu tidak mudah tanpa usaha dari diri
kita. Banyak usaha yang bisa kita lakukan antara lain bekerja pada orang lain
maupun usaha sendiri. Bekerja pada orang lain maupun usaha sendiri merupakan
sebuah pilihan yang mempunyai kelebihan dan kelemahan.
Seseorang yang
mulai beranjak dewasa umumnya mencari pekerjaan untuk menunjukkan kedewasaannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka mulai mencari pekerjaan, karena
bekerja pada orang lain mereka dapat memilih pekerjaan dengan penghasilan yang
diharapkan. Ketika bekerja kita biasanya tidak memerlukan pengorbanan besar
sehingga ini menjadi pilihan banyak orang. Tetapi dengan bekerja pada orang
lain kita tidak dapat memperoleh penghasilan yang maksimal dengan pekerjaan
kita, karena sebagian hasil pekerjaan pasti diperuntukkan yang mengerjakan
kita. Dengan bekerja sendiri kita dapat memperoleh secara maksimal dari
pekerjaan kita, tapi tidak semua orang dapat memperoleh penghasilan layak
ketika bekerja pada orang lain.
Dengan usaha
sendiri setidaknya kita dapat membuka pintu-pintu rizki yang lebih lebar dari
pada bekerja ini sesuai dengan hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تِسْعَةُ أَعْشَارِ
الرِزْقِ فِي التِّجَارَةِ
"Sembilan dari sepuluh pintu rejeki
ada dalam perdagangan".
Secara logika dengan berusaha sendiri kita
dapat secara fleksibel menempatkan usaha kita pada kondisi apa dan dengan
mempekerjakan orang lain kita dapat memperoleh produktivitas orang lain.
Kenyataan juga menunjukkan banyak orang kaya merupakan bukan orang yang bekerja
pada orang lain. Meskipun usaha sendiri membutuhkan pengorbanan di awal,
bukakkah kita ketahui semakin besar pengorbanan dan resiko yang kita ambil maka
semakin besar hasil yang kita peroleh.
Saat ini kita
ketahui banyak pemuda yang kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi
kedewasaan mereka dalam mencukupi kebutuhan ekonominya. Mereka berpikir untuk
mecukupi kebutuhannya dengan bekerja tanpa memperdulikan kemampuan dan
ketrampilan. Padahal kemampuan dan ketrampilan dapat diperoleh melalui proses
di lingkungan maupun sekolah sehingga ketika dewasa mereka kurang mampu untuk
mempersiapkan diri dalam mencukupi kebutuhan ekonomi dengan kondisi yang ada
dengan kata lain adaptasi yang kurang cepat. Saat ini banyak pengusaha di bawah
umur 30-an yang sukses tetapi dapat dihitung dengan jari, padahal dengan
penduduk 200juta semestinya Indonesia mempunyai ratusan hingga ribuan pengusaha
muda sukses.
No comments:
Post a Comment